The Triatmojo Visits Malang (Part III)

Oke, jadi ini adalah seri terakhir dari perjalanan kami pulang ke Malang. Layaknya wisatawan lainnya yang pergi ke Malang, sudah sewajarnya kami mengarah ke daerah Batu. Tepatnya mengunjungi Museum Angkut.

Karena belum pernah ke Museum Angkut sebelumnya, maka kami memutuskan untuk berangkat sedikit lebih awal supaya memiliki waktu cukup untuk menjelajah Museum Angkut yang konon kabarnya luas banget tempatnya.

dsc06989

MUSEUM ANGKUT

Museum yang berdiri diatas lahan seluas 3.8 hektar ini dibuka secara umum pada tanggal 9 Maret 2014. Biaya masuk ke Museum Angkut di akhir pekan adalah Rp100.000,- sedangkan untuk hari biasa tinggal dikurangi 30% dari harga di akhir pekan. Untuk mengetahui HTM terbaru dari Museum Angkut silahkan untuk mampir ke tautan ini. Oh ya, bagi yang membawa kamera profesional akan dikenakan biaya tambahan Rp30.000,- / kamera.

A. Hall Utama.

Museum Angkut ini terbagi menjadi beberapa zona. Di zona awal kami dimanjakan oleh beragam kendaraan bersejarah dalam dan luar negeri. Yang paling seru adalah ketika kami bisa langsung melihat mobil kepresidenan milik presiden pertama Republik Indonesia: Chrysler Windsor Deluxe tahun 1952.

dsc06866

Tidak hanya mobil bersejarah yang dipajang di zona awal ini, namun ada juga penampakan merek-merek terkenal kendaraan motor roda dua. Ternyata sebelum mereka menjadi kendaraan bermotor, merek-merek ini sebelumnya adalah produsen sepeda roda dua.

dsc06870
dsc06868

Dari situ kami naik ke lantai dua untuk menjelajah ke zona berikutnya. Disana kami bisa melihat beragam informasi mengenai sejarah transportasi darat, laut dan udara. Dari lantai 2 juga kami bisa melihat koleksi Museum Angkut di lantai 1.

dsc06880

dsc06882

dsc06883

dsc06884

B. Runway 27.

Berikutnya kami keluar menuju zona outdoor yang diberi nama Runway 27. Disini kami menikmati makan siang kami di cafenya yang bernama Cafe Runway 27. Interior dari cafe ini yang seru banget. Semuanya berbau aviasi. Di bagian outdoor juga terdapat beberapa pesawat yang bisa dinikmati serta satu kapal Boeing yang diperbolehkan untuk masuk tanpa biaya tambahan. Ada biaya tambahan hanya kalau mau mencoba flight simulation-nya. Di zona Runway 27 ini lokasi dimana roket luar angkasa berada.

C. Zona Pecinan, Zona Batavia, Zona Gudang Batavia.

Keluar dari zona Runway 27 kami masuk ke zona Pecinan, Batavia, dan Gudang Batavia. Di zona inilah pengunjung diajak untuk kembali bernostalgia dengan situasi kota Batavia yang pada masa itu berjaya menjadi salah satu pelabuhan bisnis yang terkuat di Asia Tenggara.

dsc06914

Di zona ini juga ditampilkan kendaraan-kendaraan yang biasanya digunakan untuk mengangkut barang-barang yang baru saja turun dari kapal beserta kendaraan roda dua yang menjadi andalan para pengukur jalan pada masanya.

D. Zona Gangster.

Zona berikutnya adalah zona gangster. Mungkin ini salah satu zona paling dikenal oleh orang-orang yang belum pernah datang ke Museum Angkut. Karena sepertinya zona ini menjadi zona wajib untuk orang-orang mengabadikan gambar mereka sebagai penunjuk bahwa mereka sudah pernah mengunjungi Museum Angkut.

dsc06940

dsc06939

Sebenarnya akan ada pertunjukan di zona gangster tidak lama setelah kami tiba di lokasi. Namun, karena tidak tahu masih ada berapa banyak zona lagi di Museum Angkut yang harus kami lewati, kamipun memutuskan untuk tidak menunggu dan meneruskan perjalanan masuk ke zona berikutnya, yaitu: zona Eropa. Oh ya, sebelum lupa, ada satu hal yang gue suka dari Museum Angkut; permintaan dari manajemen dari Museum tersebut untuk selalu menjaga kebersihan lokasi museum.

dsc06942

E. Zona Eropa.

Yang sebelumnya zona gangster itu berada diluar ruang, kami langsung digiring masuk ke dalam ruangan lagi ketika masuk ke zona Eropa. Disana kami dibawa menikmati suasana beberapa kota besar di Eropa: Itali, Perancis, UK dan Jerman. Di zona ini pengunjung juga dimanjakan dengan tampilan klasik kendaraan roda empat andalan dari tiap negara tersebut.

dsc06943

dsc06946

dsc06948

F. Buckingham Palace.

Ujung dari zona Eropa ini adalah taman bunga buatan yang terletak di teras zona Buckingham Palace. Di taman ini terlihat banyak tamu yang sedang beristirahat setelah melewati perjalanan panjang dari 7 zona yang berbeda sebelumnya. Disediakannya banyak tempat duduk di taman ini tampaknya menjadi tujuan utama bagi pegembang Museum Angkut untuk menjadikan lokasi ini tempat rehat sembari menikmati hijaunya taman buatan ini.

dsc06949

Kalau menurut gue Buckingham Palace ini tempat yang paling pas untuk mengajak anak bermain. Karena di dalam Buckingham Palace tersedia tempat bermain anak. Di tempat bermain anak ini tersedia: replika bis double decker dimana Babbit bisa berpura-pura menjadi sopir atau naik ke atas merasakan keseruan naik bis tingkat, wahana kereta yang dibuat dari model mobil lama, serta meja yang berisi lego dan track hot wheels. Kami menghabiskan waktu cukup lama disini. Selain tempat yang cocok buat istirahat dan ngadem. Babbit juga bisa bermain leluasa di tempat ini.

dsc06954

dsc06964

dsc06958

dsc06959

G. Zona Las Vegas dan Hollywood.

Zona ini memiliki area masuk seperti terowongan. Tidak terlalu banyak yang bisa dilihat di daerah ini, namun yang seru justru di ujung zona Las Vegas, yaitu zona Hollywood. Disini bisa melihat banyak kendaraan-kendaraan replika dari film Hollywood yang dipajang di daerah sini. Tidak lupa juga mengambil gambar The Incredible Hulk yang dibuat dari onderdil kendaraan bermotor.

dsc06965

dsc06966

dsc06967

Disini kami bertemu dengan kendaraan van milik geng Scooby Doo dan Shaggy. Karena Babbit memang lagi senang menonton animasi ini dia mau foto kendaraan ini langsung. Tapi Babbit minta ada ortunya berpose di depannya. Walhasil, jadilah foto dibawah ini.

dsc06971
Abaikan muka Wabbit yang khawatir Babbit  nyaris ditabrak pengunjung Museum Angkut

Akhirnya selesai sudah kunjungan kami ke Museum Angkut. Keluar dari Museum Angkut ini kami harus masuk ke sebuah replika kereta uap jadul untuk menuju ke Pasar Apung. Serunya ditengah perjalanan menuju kereta uap ada sebuah pagar panjang yang banyak orang menaruh gembok sebagai bukti cinta mereka kepada pengunjung Museum Angkut #suitsuit

dsc06976

dsc06973

H. Pasar Apung.

Pasar Apung ini isinya tempat beli makanan khas Jawa Timur dan oleh-oleh. Masih di Pasar Apung, disana terletak Museum D’Topeng, sebuah museum yang isinya sejarah topeng di Indonesia.

dsc06987

dsc06980

dsc06981

dsc06984

Sebenarnya di Pasar Apung ini kami bisa menyewa kapal untuk memutari Pasar Apung. Tapi dikarenakan Babbit sepertinya sudah lelah dan waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, kamipun memutuskan untuk pulang turun ke Malang.

dsc06996

-+-+-

Malamnya kami memutuskan untuk makan malam di OTW FoodStreet Malang yang terletak di: Jl. Bondowoso No.20, Gading Kasri, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65115. OTW Food Street Malang ini kayaknya baru buka awal tahun 2016 dan merupakan perpanjangan dari OTW yang berada di DKI Jakarta: Kelapa Gading, Meruya dan Depok.

Yang gue suka dari tempat ini adalah tersedianya daerah yang smoking dan non smoking. Jadi nyaman banget buat kami untuk makan ditempat ini. Interiornya juga seru banget, jadi bikin betah untuk berlama-lama disini. Tapi kalau datang untuk makan siang disini nggak bisa ya. Karena mereka baru buka pukul 16.00 hingga malam. Untuk mau cek-cek makanan seperti apa yang mereka miliki, bisa langsung cek ke instagram mereka yang ini. Atau kalau mau nelpon mereka langsung juga bisa hubungi nomor berikut: (0341) 5022700

dsc07064

dsc07066

dsc07067

dsc07068

dsc07070

 

Sekian keseruan kami mengunjungi kota Malang. Sampai jumpa di blog posts bepergian Triatmojo berikutnya.

 

 

BACA JUGA: The Triatmojo Visits Malang (Part 2)

 

*All images were taken with Sony a5100

 

 

fin

2 thoughts on “The Triatmojo Visits Malang (Part III)

    1. Iya tuh pas banget lagi itu gembook pertama yang dilihat =]. Cafenya ini memang letaknya diatas. Jadi tergantung keluar dari lantai 2 Hall Utama dari mana, karena teman gue juga sama sekali lewat Runway 27, dia langsung ke zona Batavia. Harus dicoba banget itu OTW, makanannya kane-kane #slurp

      Like

Leave a comment